engkau tau angin...
melepaskan beban, membiarkannya ikut terbang denganmu...
melayang-melayang... hilang,, tanpa bekas mungkin bisa jadi sesuatu yang membuatku merasa lebih baik..
mengalirkan setiap masalah padamu air,,, membawa masalah-masalah itu pergi jauh,, jauh.. jauh sekali...
hanguskan saja semua tekanan yang ada itu, apii..
biarkan saja semua itu menjadi abu... kembali diterbangkan angin...
terjerembab jatuh di aliran air,, megalirlah sampai jauhh...
Bawa beban, masalah dan tekanan ku ituu jauuh dari ku....
biarkan dia bermuara pada danau keikhlasan.... pada laut kerelaan.. pada samudra kedamaian...
CSE
Loading
Sabtu, 28 Desember 2013
Rabu, 25 Desember 2013
Selasa, 24 Desember 2013
ini kesekian kalinya aku mendengar kabar kepergian hamba Allah untuk kembali menghadap-Nya yang diumumkan di mesjid....
berturut-turut nyaris tanpa jeda...
suratan tentang pemanggilan itu tertera dengan jelas...
dan secara tidak langsung,.. suka atau tidak,, sanggup atau tidak, aku akan berhadapan dengan hal-hal seperti itu,,,
memberikan bantuan hidup dasar kepada manusia lain untuk dapat mempertahankan kesehatannya,, mengurangi sakitnya,, menyadarkannya betapa berartinya nikmat sehat... atau mungkin menatap langsung kemungkinan terburuk kematian...
lambat-laun aku mulai terbiasa... tanpa mengurangi rasa iba dan kasihan,
hiduplah berarti untuk orang lain... karena manusia tidak akan bisa hidup sendiri,,,
kita makhluk sosial...
aku mulai belajar untuk lebih dalam mengenal profesiku... yang hakikatnya bersedia untuk mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi..,
semakin berat memang... aku seperti belum menemukan penurunan klimaks saat ini... masih terkurung di klimaksnyaa..
juga untuk risikonya... tidak akan pernah bisa bermain-main.... karena hukum adalah hadiah jika salah...
sekarang aku akan terus berusaha menjalani apa yang sudah terjalani sekarang...
mengenal profesiku semoga akan semakin mengenalkan ku pada kekuasaan-Mu Rabb...
kekuasaan tiada batas...
berturut-turut nyaris tanpa jeda...
suratan tentang pemanggilan itu tertera dengan jelas...
dan secara tidak langsung,.. suka atau tidak,, sanggup atau tidak, aku akan berhadapan dengan hal-hal seperti itu,,,
memberikan bantuan hidup dasar kepada manusia lain untuk dapat mempertahankan kesehatannya,, mengurangi sakitnya,, menyadarkannya betapa berartinya nikmat sehat... atau mungkin menatap langsung kemungkinan terburuk kematian...
lambat-laun aku mulai terbiasa... tanpa mengurangi rasa iba dan kasihan,
hiduplah berarti untuk orang lain... karena manusia tidak akan bisa hidup sendiri,,,
kita makhluk sosial...
aku mulai belajar untuk lebih dalam mengenal profesiku... yang hakikatnya bersedia untuk mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi..,
semakin berat memang... aku seperti belum menemukan penurunan klimaks saat ini... masih terkurung di klimaksnyaa..
juga untuk risikonya... tidak akan pernah bisa bermain-main.... karena hukum adalah hadiah jika salah...
sekarang aku akan terus berusaha menjalani apa yang sudah terjalani sekarang...
mengenal profesiku semoga akan semakin mengenalkan ku pada kekuasaan-Mu Rabb...
kekuasaan tiada batas...
Ujian yang datang kepada tiap diri kita tidak pernah sama.Ia akan turun sesuai porsi kemampuan kita menghadapinya...
menanggapi ujian yang datang dengan lapang hati memang tidak mudah... Tapi, ini merupakan salah satu cara untuk menjaga keikhlasan dalam diri dan meneguhkan diri untuk menang...
sesuatu yg diperoleh dg perjuangan akan terasa lebih indah
menanggapi ujian yang datang dengan lapang hati memang tidak mudah... Tapi, ini merupakan salah satu cara untuk menjaga keikhlasan dalam diri dan meneguhkan diri untuk menang...
sesuatu yg diperoleh dg perjuangan akan terasa lebih indah
Jumat, 20 Desember 2013
Aku gembira.....
Memang gembira...
Tetapi sedih yang merayap di segenap sendi tubuh tak ubahnya zat radioaktif yang berasal dari Uranium..
Tidak kelihatan,..
Tidak berbau..,
Tidak terasa oleh kulit..
Tetapi menyusup ke dalam tubuh dan melumatkan segala sesuatu yang dijumpainya..
Bisa jadilah, di depan orang lain masih bolehlah aku berjalan tegak dengan pandangan lurus ke depan...
Kepergian...
dilihat dari siapa yang pergi...
BUKAN dari siapa yang ditinggalkan..
Memang gembira...
Tetapi sedih yang merayap di segenap sendi tubuh tak ubahnya zat radioaktif yang berasal dari Uranium..
Tidak kelihatan,..
Tidak berbau..,
Tidak terasa oleh kulit..
Tetapi menyusup ke dalam tubuh dan melumatkan segala sesuatu yang dijumpainya..
Bisa jadilah, di depan orang lain masih bolehlah aku berjalan tegak dengan pandangan lurus ke depan...
Kepergian...
dilihat dari siapa yang pergi...
BUKAN dari siapa yang ditinggalkan..
Kamis, 19 Desember 2013
#musim gugur di Moscow :)
Wahai pohon tanpa buah..
Apa itu kembang atau daunmu, yang engkau tumbuhkan untuk pamer keindahan di waktu-waktu tertentu?
kalau itu tujuanmu, kau memang telah membuatku terkagum...
Kerja samakah engkau dengan sang angin?
Atau angin iri pada indahmu sehingga merontokkan kuningmu?
Tak sadarkah bahwa angin malah memperindah gambaranmu...
Sebab, selalu saat kelopak kuningmu mekar, angin datang dengan lenggang. Rontokkan segala kuningmu..
lalu jatuh bertaburan dan orang-orang di bawahmu seperti kehujanan...
Hujan kelopak kuning yang menyamping sebab angin tak menjatuhkan mu lurus,,,
tapi bertiup selalu ke salah satu arah mata angin..
sehingga gambaran jatuhnya serong ke samping...
Apa itu kembang atau daunmu, yang engkau tumbuhkan untuk pamer keindahan di waktu-waktu tertentu?
kalau itu tujuanmu, kau memang telah membuatku terkagum...
Kerja samakah engkau dengan sang angin?
Atau angin iri pada indahmu sehingga merontokkan kuningmu?
Tak sadarkah bahwa angin malah memperindah gambaranmu...
Sebab, selalu saat kelopak kuningmu mekar, angin datang dengan lenggang. Rontokkan segala kuningmu..
lalu jatuh bertaburan dan orang-orang di bawahmu seperti kehujanan...
Hujan kelopak kuning yang menyamping sebab angin tak menjatuhkan mu lurus,,,
tapi bertiup selalu ke salah satu arah mata angin..
sehingga gambaran jatuhnya serong ke samping...
Engkau terlalu sering berpura-pura...
bahkan kepada dirimu sendiri...
Engkau tersenyum manis untuk orang lain..
Tapi tidak pada dirimu sendiri.. Engkau justru memaki-makinya..
Engkau dapat dengan mudah memberi semangat untuk orang lain..
Tapi...
Engkau justru membuang semangatmu sendiri.. membiarkan orang lain yang mendapatkannya...
Sadarrr.... SAdaarrr!!!!
engkau sudah pada fase yang harusnya bisa menjadi diri sendiri..
tidak goyah oleh lingkunganmu....
Engkau tertawa untuk mereka...
Tapii.. Engkau tangisi dirimu.. Engkau sesali tindakanmu.. Engkau keluhkan harapanmu...
Sudahlah,,,
Engkau terlalu baik kepada orang lain..
Engkau rela tidak membagi masalahmu... Engkau simpan sendiri.. Engkau telan mentah-mentah,...
Tapi.. Engkau betah duduk lama... Menyiapkan telingamu untuk masalah orang lain... bertindak seolah engkau malaikat untuk mereka... Memberikan solusi super jitu... Berharap masalah mereka dapat selesai dengan kata-kata mutiaramu...
tapi MASALAHMU???????
Engkau biarkan mengawang-awang,, menggantung tak jelas...
Engkau hanya berharap Tuhanmu yang Maha Mengerti menjawab nya.. Sang Maha Cinta itu akan berkenan mengeluarkanmu dari masalah itu...
halaah... apa itu???
Engkau juga butuh untuk berbagi...
Setidaknya menghindarkanmu dari timbunan ratusan kalimat-kalimat tidak jelas yang merasuki kepala dan hatimu....
tidak harus kepada semua orang engkau ceritakan... sehingga seisi dunia dapat memberi mu solusi... bukan begituu....
Cukup beritahu orang-orang yang kau percaya,,, Orang yang dapat membedakan mana yang perlu di ceritakan mana yang tidak... HANYA kepada orang yang engkau anggap mengerti... :')
bahkan kepada dirimu sendiri...
Engkau tersenyum manis untuk orang lain..
Tapi tidak pada dirimu sendiri.. Engkau justru memaki-makinya..
Engkau dapat dengan mudah memberi semangat untuk orang lain..
Tapi...
Engkau justru membuang semangatmu sendiri.. membiarkan orang lain yang mendapatkannya...
Sadarrr.... SAdaarrr!!!!
engkau sudah pada fase yang harusnya bisa menjadi diri sendiri..
tidak goyah oleh lingkunganmu....
Engkau tertawa untuk mereka...
Tapii.. Engkau tangisi dirimu.. Engkau sesali tindakanmu.. Engkau keluhkan harapanmu...
Sudahlah,,,
Engkau terlalu baik kepada orang lain..
Engkau rela tidak membagi masalahmu... Engkau simpan sendiri.. Engkau telan mentah-mentah,...
Tapi.. Engkau betah duduk lama... Menyiapkan telingamu untuk masalah orang lain... bertindak seolah engkau malaikat untuk mereka... Memberikan solusi super jitu... Berharap masalah mereka dapat selesai dengan kata-kata mutiaramu...
tapi MASALAHMU???????
Engkau biarkan mengawang-awang,, menggantung tak jelas...
Engkau hanya berharap Tuhanmu yang Maha Mengerti menjawab nya.. Sang Maha Cinta itu akan berkenan mengeluarkanmu dari masalah itu...
halaah... apa itu???
Engkau juga butuh untuk berbagi...
Setidaknya menghindarkanmu dari timbunan ratusan kalimat-kalimat tidak jelas yang merasuki kepala dan hatimu....
tidak harus kepada semua orang engkau ceritakan... sehingga seisi dunia dapat memberi mu solusi... bukan begituu....
Cukup beritahu orang-orang yang kau percaya,,, Orang yang dapat membedakan mana yang perlu di ceritakan mana yang tidak... HANYA kepada orang yang engkau anggap mengerti... :')
"kedewasaan tidak bergantung kepada usia seseorang"
begitu dengan tegas temanku mendeklarasikannya...
hipotesis itu tidak salah.. toh memang begitu kenyataannya..
Seseorang bisa bersikap dewasa berdasarkan berapa banyak pelajaran yang dapat ia ambil dalam setiap masalah yang ada dalam hidupnya.. bisa masalah itu dari diri sendiri atau mengutip masalah orang lain..
Dengan variasi masalah itu, tidak menutup kemungkinan akan banyak pelajaran hidup yang didapatkan..
Tapi tidak untuk kondisi ini..
Dengan tempaan yang bertubi-tubi, himpitan sana sini... terjepit... ahh... untuk bernapas saja susah....
Berharap cepat selesai... tapi yang miris...
Satu belum selesai, satu lagi datang...
Sama sekali tidak ada maksud untuk mengeluh, menyesali...
Hanya untuk flasback sejenak.. menjejaki apa yang telah dan sedang terjadi...
Bermula dari sejak sebulan yang lalu...
Klimaks nya makin terasa sekarang... Mulai mendaki... entah kapan akan turun,,..
Ricuh,,, rusuh,, ribut,, sibuk, .. acuh,...bosan dengan keadaan ini...
underestimate....
I need to take a rest!!!
hahaha... LUCU!!!
seketika ketegangan merasuk setiap ruang-ruang kosong...
tak akan lagi.. tak akan terulang lagii...
keinginan untuk bertemu dengan-Mu Sang Penguasa Jiwa sangat bergelora di dada ini..
Melepaskan .. membuang... menghapus habis semua susah.. semua gundah.. semua bedebah ini...
Sesuai dengan janji yang teruntai indah dalam firman-Mu...
"Sesudah kesulitan itu ada kemudahan"..
Keyakinan itu terpatri indah dalam hati,..
Wahai Dzat yang Maha Gaib.. kebalkan lah hati ini...
Kuatkan lah untuk menjejaki jalan yang terjalani saat ini...
bimbing lah... bantu lah... bangkitkan lah...
Sungguh....
Hanya dengan mengingat-Mu hati menjadi tenang...
Bagaimanapun repetan ini bertubi-tubi, tidak akan merubah kondisi ...
HOLD ON!!!!
Apapun itu,, baik atau buruk,, semua ada hikmahnya masing-masing..
Bersama kesulitan akan datang kemudahan..
Rasakan kesulitan itu secukupnya saja..
Kemudahan pertama yang ada dalam kesulitan adalah kemudahan untuk bertindak tegas mengeluarkan dari sikap yang memasukkan diri ke dalam masalah..
lakukan kebaikan yang bisa dilakukan...
Semua hal-hal aneh bin ajaib yang datang dalam hidup.. memenuhi list.. mengisi deretan panjang daftar lika liku hidup.. Semoga membawa ke sebuah muara kedewasaan..
Prilaku yang memandang segala sesuatunya dengan positif..
hahahaa.. susah memang,, berbahagia dengan segenap masalah yang datang..
tersenyum kepada setiap tumbukan yang menyerang...
Berani memilah prioritas tindakan untuk masing-masing masalah..
MOVE ON ....... MOVE UP....
hidup itu dinamis.... jadi tetaplah bergerak...
semoga akan ada kebahagiaan menanti di ujung jalan...
^_^ :D
begitu dengan tegas temanku mendeklarasikannya...
hipotesis itu tidak salah.. toh memang begitu kenyataannya..
Seseorang bisa bersikap dewasa berdasarkan berapa banyak pelajaran yang dapat ia ambil dalam setiap masalah yang ada dalam hidupnya.. bisa masalah itu dari diri sendiri atau mengutip masalah orang lain..
Dengan variasi masalah itu, tidak menutup kemungkinan akan banyak pelajaran hidup yang didapatkan..
Tapi tidak untuk kondisi ini..
Dengan tempaan yang bertubi-tubi, himpitan sana sini... terjepit... ahh... untuk bernapas saja susah....
Berharap cepat selesai... tapi yang miris...
Satu belum selesai, satu lagi datang...
Sama sekali tidak ada maksud untuk mengeluh, menyesali...
Hanya untuk flasback sejenak.. menjejaki apa yang telah dan sedang terjadi...
Bermula dari sejak sebulan yang lalu...
Klimaks nya makin terasa sekarang... Mulai mendaki... entah kapan akan turun,,..
Ricuh,,, rusuh,, ribut,, sibuk, .. acuh,...bosan dengan keadaan ini...
underestimate....
I need to take a rest!!!
hahaha... LUCU!!!
seketika ketegangan merasuk setiap ruang-ruang kosong...
tak akan lagi.. tak akan terulang lagii...
keinginan untuk bertemu dengan-Mu Sang Penguasa Jiwa sangat bergelora di dada ini..
Melepaskan .. membuang... menghapus habis semua susah.. semua gundah.. semua bedebah ini...
Sesuai dengan janji yang teruntai indah dalam firman-Mu...
"Sesudah kesulitan itu ada kemudahan"..
Keyakinan itu terpatri indah dalam hati,..
Wahai Dzat yang Maha Gaib.. kebalkan lah hati ini...
Kuatkan lah untuk menjejaki jalan yang terjalani saat ini...
bimbing lah... bantu lah... bangkitkan lah...
Sungguh....
Hanya dengan mengingat-Mu hati menjadi tenang...
Bagaimanapun repetan ini bertubi-tubi, tidak akan merubah kondisi ...
HOLD ON!!!!
Apapun itu,, baik atau buruk,, semua ada hikmahnya masing-masing..
Bersama kesulitan akan datang kemudahan..
Rasakan kesulitan itu secukupnya saja..
Kemudahan pertama yang ada dalam kesulitan adalah kemudahan untuk bertindak tegas mengeluarkan dari sikap yang memasukkan diri ke dalam masalah..
lakukan kebaikan yang bisa dilakukan...
Semua hal-hal aneh bin ajaib yang datang dalam hidup.. memenuhi list.. mengisi deretan panjang daftar lika liku hidup.. Semoga membawa ke sebuah muara kedewasaan..
Prilaku yang memandang segala sesuatunya dengan positif..
hahahaa.. susah memang,, berbahagia dengan segenap masalah yang datang..
tersenyum kepada setiap tumbukan yang menyerang...
Berani memilah prioritas tindakan untuk masing-masing masalah..
MOVE ON ....... MOVE UP....
hidup itu dinamis.... jadi tetaplah bergerak...
semoga akan ada kebahagiaan menanti di ujung jalan...
^_^ :D
Rabu, 11 Desember 2013
Morbiditas infeksi - Terkait di Ibu , Janin dan Neonatus
abstrakMekanisme
pertahanan tuan rumah hanya sebagian dimengerti beroperasi melawan
infeksi yang mempengaruhi morbiditas ibu dan janin . Infeksi subklinis naik melalui saluran genital bawah perempuan yang dominan di seluruh dunia . Defisiensi
mikronutrien penting bisa menang di negara-negara berpenghasilan rendah
di mana infeksi ini jauh lebih umum daripada di negara-negara
berpenghasilan tinggi . Morbiditas
penting yang berkaitan dengan hasil perinatal yang buruk baik bagi ibu
dan janin untuk bayi baru lahir dan terdiri dari kelahiran prematur ,
prelabor pecah ketuban , plasenta ( detasemen predelivery plasenta ) ,
postpartum sepsis dan anemia ibu . Pada janin , sepsis dan hambatan pertumbuhan dalam kandungan yang diduga menjadi konsekuensi naik infeksi maternal . Pada
bayi baru lahir , septicemia dan pernapasan gangguan serta beberapa
gangguan saraf tampaknya konsekuensi naik infeksi genital seperti pada
wanita hamil . Hal
ini menyimpulkan bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan kepada
upaya untuk menjelaskan mekanisme pertahanan tuan rumah dan hambatan
antimikroba dari vagina melalui leher rahim , selaput janin dan cairan
amnion termasuk Imunokompetensi janin pada awal set kedua dan trimester
ketiga kehamilan .
morbiditas ibu
penyakit janin
korioamnionitis
Infeksi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan telah menyebabkan keprihatinan bagi perempuan dan pengasuh mereka selama berabad-abad . Banyak perhatian karena itu telah difokuskan pada pemahaman infeksi ini . Meskipun pendekatan klinis untuk infeksi telah membaik dalam beberapa tahun terakhir , infeksi terus menimbulkan masalah pada kehamilan , khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah ( 1 - 4 ) .Ada kekurangan mengejutkan dokumentasi dalam literatur ilmiah tentang faktor-faktor nutrisi yang dapat melindungi terhadap infeksi atau meningkatkan mempengaruhi wanita hamil . Sebuah pencarian menyeluruh dalam database yang tersedia menyaksikan pada fakta bahwa informasi yang menghubungkan mikronutrien terhadap infeksi pada kehamilan langka .Infeksi yang terlibat dalam patogenesis keguguran , persalinan prematur dan prelabor pecah ketuban , yang semuanya merupakan peristiwa umum ( 4 ) . Keguguran adalah umum di seluruh dunia dan merupakan hasil dari sekitar 15 % dari seluruh kehamilan klinis didiagnosis . Jika sifilis dan infeksi vagina tertentu yang umum , angka ini dapat mencapai tingkat lebih tinggi , termasuk peningkatan keguguran pada trimester kedua . Persalinan prematur dapat terjadi pada 10-20 % dari kehamilan di negara-negara berpenghasilan rendah sedangkan pecah prelabor membran dan postpartum septikemia dapat terjadi pada 5-10 % dalam pengaturan tersebut . Semua ini pada gilirannya berhubungan dengan infeksi neonatal dan morbiditas . Kedua efek langsung dari infeksi dan respon imun maternal berkontribusi terhadap keadaan ini ( 3 , 4 ) . Misalnya, infeksi yang memicu T - helper - 1 respon dapat menyebabkan pelepasan sitokin seperti interferon ( IFN 3 ) - γ , tumor necrosis factor ( TNF ) - α dan interleukin ( IL ) -2 dengan aktivasi sel pembunuh dan inisiasi persalinan prematur ( 3 ) .Infeksi sistemik dan infeksi genital karena banyak mikroorganisme yang berbeda termasuk mycoplasmas , Chlamydia trachomatis dan Trichomonas vaginalis dilaporkan terlibat dalam memulai persalinan prematur ( 3 , 5 - 9) . Berbagai macam bakteri hadir dalam flora normal vagina wanita hamil seperti anaerob dan Escherichia coli juga dapat menyebabkan infeksi naik , biasanya setelah pecah ketuban , sehingga terjadi infeksi intraamniotik ( IAI ) ( 10 ) . Korioamnionitis akibat infeksi tersebut dapat menyebabkan persalinan prematur dan ibu dan morbiditas janin ( 10 ) . Antibiotik telah ditunjukkan untuk memperpanjang kehamilan pada wanita dengan prematur prelabor pecah ketuban ( 3 ) . Data terbaru menunjukkan bahwa Candida sp . juga mungkin penting dalam menyebabkan persalinan prematur dan morbiditas neonatal . IAI karena bakteri dalam flora vagina tidak hanya memulai persalinan , tetapi juga dapat menyebabkan infeksi seperti septikemia dan meningitis pada bayi baru lahir ( 10 , 11 ) .Beberapa mekanisme pertahanan host terhadap infeksi ascending beroperasi , ini termasuk keasaman vagina , lendir serviks , membran utuh dan aktivitas antibakteri dari cairan ketuban ( 12 , 13 ) . Satu studi di India menunjukkan bahwa semua sampel cairan ketuban menghambat Candida albicans dan Clostridium perfringens sedangkan 50 % , 42 % dan 18 % , masing-masing , menghambat Staphyllococcus aureus , E. coli dan Bacillus fragilis ( 14 ) . Aktivitas penghambatan bisa disebabkan oleh leukosit polimorfonuklear , lisozim , beta lisin , transferin , imunoglobulin dan faktor penghambat bakteri lain seperti kompleks polipeptida - seng dalam cairan ketuban ( 10 ) .IAI sulit didiagnosis atas dasar setiap kriteria tunggal dan sebagainya diagnosis tergantung pada serangkaian kriteria , yang paling penting secara klinis menjadi demam ibu dan takikardia dan takikardia janin ( 10 ) . Penggunaan metode laboratorium untuk diagnosis masih tidak praktis . Infeksi mungkin polymicrobial , tapi mengumpulkan sampel cairan ketuban tanpa kontaminasi dengan flora normal vagina rumit dan mungkin memerlukan prosedur invasif . Juga, setelah pecah ketuban banyak bakteri dapat memasuki rongga ketuban tanpa menyebabkan pecah . Karena keadaan ini , budaya biasanya tidak berusaha , terutama di negara-negara berpenghasilan rendah . Literatur terbaru menunjukkan bahwa deteksi dan estimasi penanda pengganti seperti protein C - reaktif ( CRP ) , sitokin dan janin fibronektin membantu dalam mendiagnosis dan IAI dalam memprediksi dan mendiagnosa infeksi neonatal awal-awal ( 15 - 18 ) .Tingkat CRP meningkat bila ada infeksi mikroba atau peradangan tanpa mikroba ( 19 ) . Studi pada wanita hamil menunjukkan bahwa CRP meningkat pada awal persalinan bahkan pada kehamilan normal dan mencapai tingkat yang sangat tinggi selama periode postpartum langsung ( 20 ) . Apakah tingkat CRP lebih tinggi dari normal pada infeksi subklinis tidak jelas dan kegunaan penanda ini untuk mendiagnosis IAI masih harus dibentuk . Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kegunaan CRP untuk memprediksi dan mendiagnosa infeksi neonatal ( 16 - 18 ) .Diagnosis septikemia neonatal tetap menjadi tantangan utama . Sepsis dapat berkembang pada bayi dengan dan tanpa faktor risiko . Tanda-tanda klinis yang spesifik dan kriteria laboratorium juga tidak sepenuhnya dapat diandalkan . Meskipun kombinasi kriteria klinis dan laboratorium yang diperlukan untuk membuat diagnosis , pengobatan antibiotik sering diprakarsai atas dasar kecurigaan klinis saja . Karena seorang neonatus yang terinfeksi dapat memiliki kultur darah negatif , inisiasi terapi antibiotik tanpa bukti pendukung keras infeksi saat ini dibenarkan , di samping itu , hasil dari kultur darah tidak tersedia sampai beberapa hari setelah panen darah untuk kultur . Pengobatan berdasarkan gejala klinis saja mengarah pada berlebihan cukup antibiotik dalam pembibitan . Meskipun data laboratorium mungkin tidak banyak berguna dalam mencegah inisiasi terapi , data tersebut setidaknya bisa membantu dalam menghentikan penggunaan antibiotik yang tidak beralasan .Tes saat ini digunakan untuk mendiagnosa infeksi neonatal meliputi total dan diferensial jumlah , jumlah neutrofil mutlak dan rasio belum menghasilkan sel-sel putih keseluruhan . Sensitivitas dan spesifisitas tes ini rendah . Dalam beberapa tahun terakhir , estimasi CRP telah ditemukan untuk menjadi berguna dalam diagnosis . Salah satu perangkap adalah bahwa , seperti yang disebutkan , CRP bisa menjadi positif ketika ada infeksi (yaitu , nilai prediktif positif sangat rendah ) . Untuk membuat nilai-nilai prediksi yang lebih baik , tingkat cutoff yang lebih tepat harus ditetapkan . Konsensus pada tingkat cutoff tidak ada saat ini. Pada infeksi yang sebenarnya , tes dapat menjadi positif setelah 12 jam , sehingga estimasi CRP pada presentasi mungkin tidak dari banyak nilai dalam diagnosis . Penentuan Serial mungkin diperlukan dan mungkin memiliki nilai prediksi yang lebih baik dari perkiraan tunggal statis ( 21 ) . Tes ini mungkin berharga untuk membuat keputusan tentang terapi penghentian . Tes ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem otomatis dan tes aglutinasi lateks , yang banyak terdapat di negara-negara berkembang .Selama bertahun-tahun beberapa sitokin proinflamasi telah diuji untuk mereka gunakan dalam mendiagnosis IAI dan infeksi neonatal . Sitokin ini termasuk IL - 2 , IL - 6 , IL - 8 dan IFN - γ . Ibu , kabel dan tingkat IL - 6 darah neonatal telah ditemukan berkorelasi dengan korioamnionitis dan sepsis neonatal ( 16 - 18 ) .IL - 6 merangsang produksi CRP . Oleh karena itu , IL - 6 tingkat harus naik sebelum tingkat CRP meningkat . Beberapa studi telah mengkonfirmasi bahwa IL - 6 merupakan penanda awal dan sensitif dari sepsis pada bayi baru lahir dan pada orang dewasa . IL - 6 tingkat ditemukan untuk menjadi prediktor yang lebih baik dari sepsis ringan ( 22 ) . Penggunaan kombinasi IL - 6 dan CRP ditemukan untuk memberikan nilai-nilai prediksi yang lebih baik daripada penggunaan baik saja . Namun, penelitian lebih dalam pengaturan yang berbeda diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk mengevaluasi penerapannya sebagai tes diagnostik rutin.TNF - α bertanggung jawab atas cedera organ . Meskipun tingkat sitokin ini juga meningkatkan infeksi , ini adalah penanda kurang sensitif dibandingkan IL - 6 . Penggunaan gabungan lagi meningkatkan sensitivitas ( 22 ) . IL - 1β adalah protein larut dirilis oleh makrofag sebagai respon terhadap infeksi dan peradangan . Dengan IL - 6 dan TNF - α juga dapat memulai respon fase akut seperti demam dan sintesis protein fase hati akut seperti CRP . Namun, estimasi tingkat sitokin ini infeksi telah menghasilkan hasil yang bertentangan dan tidak dianggap penting untuk diagnosis ( 22 ) . Lain penanda dipelajari secara luas adalah fibronektin janin . Peningkatan kadar fibronektin janin pada cairan vagina bersifat sangat prediktif untuk persalinan prematur . Penanda ini terdeteksi dengan penggunaan antibodi monoklonal ( 19 , 20 ) .Sebelumnya Bagian Bagianmorbiditas ibuPanorama morbiditas maternal bervariasi dari satu pengaturan berpenghasilan rendah yang lain . Kita telah melihat tingkat infeksi sifilis 15-20 % di negara-negara seperti Mozambik ( 23 ) sementara beberapa subset dari wanita usia reproduksi di negara yang sama memiliki sifilis seropositif > 60 % ( 24 ) . Di India penelitian kami telah menunjukkan bahwa sifilis seropositif mencapai tingkat prevalensi beberapa persen ( 25 ) . Menarik kesimpulan tentang efek morbiditas menular pada hasil kehamilan sehingga dapat diharapkan akan sangat berbeda dalam pengaturan berpenghasilan rendah yang berbeda .Kelahiran prematur .Justru mendefinisikan apa yang kita maksud dengan kelahiran prematur adalah penting. Kelahiran prematur terjadi sebelum 37 minggu atau 259 hari usia kehamilan . Ini adalah penyebab utama kematian bayi dan beberapa kontribusi mekanisme untuk morbiditas ini telah diidentifikasi selama 10 y terakhir ( 26 ) . Hal ini jelas bahwa beberapa jalur yang terlibat dalam patogenesis kelahiran prematur , yang mungkin menjelaskan mengapa hal itu telah terbukti sangat sulit untuk memprediksi dan mencegah . Aktivasi Terlalu dini dari sumbu hipotalamus-hipofisis - adrenal janin mungkin akibat dari stres fisiologis ibu psikososial atau janin . Stres janin fisiologis seperti pada gilirannya menjadi konsekuensi dari invasi mikroba membran fetus , cairan ketuban dan janin itu sendiri . Mekanisme ini dianggap menyumbang sekitar sepertiga dari kelahiran prematur ( 26 , 27 ) . Mediator penting dari kelahiran prematur yang disebabkan oleh stres tampaknya corticotropin - releasing hormone , yang juga diungkapkan oleh beberapa jenis sel dalam plasenta , korion , amnion dan desidua uterus ( 26 , 27 ) . Konsentrasi hormon corticotropin-releasing naik selama paruh kedua kehamilan dan telah diamati tertinggi selama persalinan ( 28 ) . Ini merangsang produksi prostaglandin oleh sel-sel dalam amnion , chorion dan desidua ( 26 , 27 ) . Prostaglandin juga merangsang pelepasan hormon corticotropin-releasing dalam plasenta , selaput janin dan desidua ( 26 , 27 ) .Ascending infeksi genital umumnya dianggap berkontribusi sekitar setengah dari kelahiran prematur , terutama sebelum usia kehamilan 30 minggu ( 26 , 27 ) . IAIS yang diketahui terkait dengan aktivasi IL - 1β dan TNF - α dalam saluran kelamin . Sitokin ini merangsang sintesis prostaglandin pada selaput janin dan desidua dan muncul untuk menghambat prostaglandin breakdown ( 26 , 27 , 29 ) . Kedua sitokin meningkatkan ekspresi matriks metaloproteinase dan IL - 8 dalam korion , desidua dan leher rahim . The berikutnya peningkatan ekspresi menyebabkan degradasi matriks ekstraseluler membran janin dan serviks ( 26 , 30 ) . TNF dan matriks metaloproteinase juga mempromosikan kematian terprogram sel amniotik ( 26 , 30 ) . Efek gabungan dari mekanisme ini dapat menimbulkan kelahiran prematur .Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara infeksi vagina dan kelahiran prematur . Vaginosis bakteri pada awal kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko baik kelahiran prematur dan prelabor pecah ketuban ( 31 ) . Asimptomatik bakteriuria genital rendah gejala , termasuk vaginosis bakteri , trikomoniasis , gonore dan infeksi klamidia , yang berhubungan dengan kelahiran prematur ( 32 ) . Atas dasar bukti saat ini , wanita hamil yang mencatat keputihan disarankan untuk diuji untuk vaginosis bakteri , infeksi trichomonas , gonore dan infeksi klamidia ( 32 ) .Karena hasil uji antibiotik untuk pengobatan persalinan prematur telah tidak konsisten , telah berpendapat bahwa antibiotik harus digunakan hanya untuk melindungi neonatus dari kelompok B streptokokus sepsis karena tidak adanya bukti yang masuk akal bahwa terapi antimikroba secara signifikan memperpanjang kehamilan dalam pengaturan persalinan prematur ( 32 ) . Dalam prakteknya, bagaimanapun , terutama di negara-negara berpenghasilan rendah , terapi antibiotik buta dalam kondisi ini jarang mungkin. Janin yang terinfeksi dengan naik infeksi genital ibu dapat berkembang lebih baik di luar tubuh ibu di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi dengan sumber daya yang adil perawatan neonatal . Dalam pengaturan berpenghasilan rendah neonatus rendah berat lahir akan memiliki kemungkinan hidup yang baik tertinggal di dalam atau di luar rahim . Dalam kasus-kasus tertentu ( bayi berharga ) memberikan antibiotik ibu untuk menyelamatkan nyawa janin mungkin diindikasikan .Peningkatan tubuh bukti menunjukkan bahwa infeksi kandida di vagina dikaitkan dengan kelahiran prematur ( 33 ) . Kolonisasi awal dari saluran genital dengan agen infeksi pada trimester kedua juga dapat dikaitkan dengan kelahiran prematur ( 34 ) . Midgestation keguguran yang ditemukan terkait dengan kehadiran kelompok B streptokokus ( 34 ) . Dalam mencari agen infeksius potensi aktif dalam trimester kedua , Lu et al . ( 35 ) mencoba untuk menyelidiki peran Mycoplasma genitalium tapi tidak bisa membuktikan bahwa kejadian tersebut di vagina pada saat itu usia kehamilan secara signifikan berhubungan dengan kelahiran prematur berikutnya .Kebanyakan metode untuk memprediksi kelahiran prematur membutuhkan teknologi yang mahal . Satu pengecualian yang mungkin disarankan oleh Saling et al . ( 36 ) adalah sebuah program yang sederhana , efisien dan murah untuk mencegah kelahiran prematur . Program ini terdiri dari pengukuran rutin pH vagina dengan langkah-langkah terapi yang tepat ketika gangguan dari lingkungan vagina didiagnosis . Saling et al . berpendapat bahwa tingkat rendah bayi berat lahir sangat kecil dapat dikurangi dari 7,8 % pada kehamilan sebelumnya langsung menjadi 1,3 % pada kehamilan berikutnya . Namun, pendekatan sederhana ini belum diteliti lebih lanjut dan investigasi yang lebih sistematis diperlukan .Prelabor pecah ketuban .Istilah " prelabor " harus digunakan daripada " prematur " atau " prematur " karena dua terakhir berhubungan baik dengan usia kehamilan atau dengan berat janin atau neonatus . Membran pecah sendiri harus ditandai sebagai prematur ( terjadi sebelum 259 hari selesai ) atau jangka panjang ( terjadi setelah 259 hari selesai ) .Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pada pasien dengan prelabor pecah ketuban pada periode prematur , antibiotik profilaksis adalah nilai dalam memperpanjang periode laten antara pecah dan onset kerja dan mengurangi kejadian infeksi maternal dan neonatal ( 32 ) . Paling diuji secara luas regimen antibiotik yang digunakan untuk profilaksis termasuk eritromisin baik sendiri atau dengan ampisilin ( 32 ) . Tidak ada bukti bahwa terapi antibiotik mencegah prelabor pecah ketuban . Vaginosis bakteri pada awal kehamilan telah ditemukan terkait dengan prelabor pecah ketuban pada periode prematur ( 31 ) .Perhatian telah diberikan kepada ILS sebagai prediktor prelabor pecah ketuban . Lewis et al . ( 37 ) menemukan bahwa IL - 6 dalam plasma ibu adalah prediktor komplikasi infeksi neonatal pada pasien dengan prelabor pecah ketuban bahkan ketika data dikelompokkan untuk pasien yang menerima dan tidak menerima kortikosteroid . Komplikasi infeksi neonatal diperiksa termasuk sindrom pernafasan distress , necrotizing enterocolitis , perdarahan intraventrikular , IAI , diduga sepsis neonatorum , sepsis neonatal dan pneumonia kongenital .Spesies oksigen reaktif , yang dihasilkan oleh respon tubuh terhadap beragam gangguan seperti infeksi , juga telah menarik perhatian . Penghinaan tersebut dapat mengaktifkan enzim collagenolytic dan merusak integritas membran janin ( 38 ) . Penurunan ini kemudian dihambat oleh antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C mungkin ( 38 ) . Kerusakan oleh spesies oksigen reaktif yang merusak integritas membran janin dan mengurangi tingkat midgestation vitamin C dikaitkan dengan pecahnya prelabor membran pada periode prematur ( 38 ) . Vitamin E dan C dapat dengan aman dan efektif diserap dan dibawa ke jaringan tubuh gestational , yang membuka kemungkinan percobaan intervensi ( 38 ) .Solusio plasenta .Tidak ada bukti yang jelas menunjukkan bahwa plasenta memiliki asal menular namun bukti meningkat bahwa hal itu terjadi di lebih dari setengah dari kelahiran prematur ( 26 ) . Jaringan desidua kaya faktor yang memulai hemostasis ( 26 , 39 ) , setelah pendarahan , membran - terikat faktor jaringan dari sel-sel desidua membentuk kompleks dengan faktor diaktifkan VII untuk mengaktivasi faktor X , yang pada gilirannya menghasilkan trombin . The mengikat trombin dengan reseptornya meningkatkan produksi enzim yang memecah desidua dan selaput janin ( 39 ) . Trombin juga telah ditemukan untuk mengikat reseptor miometrium , sehingga stimulasi kontraksi uterus ( 39 , 40 ) .Disfungsi uterus dinamis , atonia uteri atau inersia uteri .Beberapa bukti yang bersifat anekdot menunjukkan bahwa infeksi mungkin memainkan peran dalam disfungsi uterus dinamis ( aktivitas miometrium disfungsional ) . Telah dikemukakan bahwa korioamnionitis , mencerminkan infeksi intrauterin , terkait dengan tenaga kerja yang berkepanjangan . Hal ini juga dapat dikatakan bahwa persalinan lama dapat meningkatkan kontaminasi ( misalnya , dengan palpasi berulang serviks ) lebih dari tenaga kerja yang lebih pendek . Namun, belum ada penelitian sistematis yang tersedia untuk mengklarifikasi masalah ini . Jika penanda serologis untuk infeksi intrauterin dapat ditemukan , akan ada kemungkinan untuk menguji hipotesis infeksi seperti penyebab persalinan lama .Perdarahan postpartum .Dalam analogi dengan apa yang telah dikatakan tentang disfungsi uterus dinamis dan uterus atonia postpartum dengan perdarahan berikutnya , bukti anekdotal telah menyarankan bahwa inersia uteri berhubungan dengan infeksi . Belum ada penelitian, bagaimanapun , yang menguatkan hubungan menarik antara korioamnionitis dan atonia uteri selanjutnya . Studi tersebut sangat diinginkan dan harus dilakukan .Retensi plasenta.Sebuah pencarian dari database ( Medline , Cochrane ) tidak menghasilkan temuan pada setiap etiologi terkait infeksi kepentingan dalam kondisi ini .Postpartum sepsis .Studi di Mozambik menunjukkan bahwa postpartum sepsis setelah vagina ( 41 , 42 ) dan operasi caesar ( 43 ) pengiriman dikaitkan dengan infeksi tertentu . Yang paling menarik di sini adalah menemukan bahwa hampir setengah dari perempuan dengan postpartum sepsis melahirkan bayi lahir rendah berat ( 42 ) , menunjukkan bahwa infeksi subklinis merupakan faktor penting untuk postpartum sepsis . Keyakinan bahwa sepsis tersebut terutama disebabkan oleh penanganan yang tidak higienis wanita memberikan jelas tidak benar . Sebaliknya , tampaknya seolah-olah infeksi intrauterin subklinis dapat menimbulkan kelahiran prematur ( dengan berikutnya neonatus rendah berat lahir ) dengan risiko sepsis neonatal , meninggalkan rongga yang terinfeksi dengan sepsis postpartum berikutnya ( 42 ) . Hal ini mengejutkan bahwa penelitian belum bisa membedakan pola pertumbuhan mikroba intrauterine jelas berhubungan dengan postpartum sepsis ( 41 ) . Agen nonbacterial mungkin bertanggung jawab untuk persentase besar kasus dengan postpartum sepsis .Mastitis .Mastitis , subklinis dan klinis , merupakan faktor risiko potensial untuk penularan dari ibu - ke-bayi HIV . Rute ini penularan agen infeksius mungkin diremehkan dan harus diberikan perhatian lebih , tidak hanya dalam konteks penularan HIV .Anemia .Bukti terbaru menunjukkan bahwa tanda-tanda peradangan atau infeksi yang lazim pada wanita dengan anemia . Di Malawi ditemukan bahwa konsentrasi CRP yang tinggi terutama di lebih dari setengah wanita anemia tanpa kekurangan gizi dan lebih dari 70 % dari perempuan yang anemia besi penuh oleh penilaian sumsum tulang ( 44 ) . Anemia demikian dapat menjadi tanda morbiditas maternal menunjukkan peradangan atau infeksi yang tidak diketahui asalnya .morbiditas janinSepsis janin .Studi pada darah tali pusat pada wanita dengan kecurigaan klinis memiliki bayi tunduk IAI telah menunjukkan bahwa sitokin darah tali pusat dapat memprediksi hasil neonatal . Cord darah dari neonatus dengan infeksi intrauterin memiliki lebih IFN - γ - sel yang memproduksi CD3 + T daripada darah tali pusat dari neonatus yang tidak terinfeksi ( 45 ) . Persentase sel-sel ini dalam neonatus yang terinfeksi berkorelasi dengan durasi pecah ketuban sebelum onset persalinan tetapi tidak dengan tingkat CRP . Neonatus yang terinfeksi lahir waktu yang sangat lama setelah pecah ketuban memiliki persentase peningkatan IL - 4 - sel yang memproduksi CD3 + T . Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan IFN - γ dan IL - 4 - memproduksi T sel darah tali pusat merupakan bagian dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi intrauterin perinatal ( 45 ) .Retardasi pertumbuhan intrauterin .Sebagian besar literatur yang tersedia menghubungkan infeksi dengan hambatan pertumbuhan dalam kandungan berfokus pada malaria . Beberapa bukti menunjukkan bahwa infeksi sitomegalovirus mungkin memainkan peran dalam konteks ini . Cytomegalovirus imunoglobulin diberikan kepada wanita hamil dengan infeksi sitomegalovirus utama untuk menghambat aktivitas virus , para penulis menyimpulkan bahwa pengobatan ini dapat mencegah infeksi sitomegalovirus janin ( 46 ) . Sebuah studi dari India tidak membuktikan adanya hubungan antara infeksi cytomegalovirus dan intrauterine growth retardation ( 47 ) .morbiditas neonatalSepsis neonatorum .Seperti dibahas di atas , tingkat IL - 6 darah neonatal telah ditemukan berkorelasi dengan korioamnionitis dan sepsis neonatal ( 16 - 18 ) .Gangguan pernapasan Neonatal .Beberapa penelitian sekarang berkorelasi infeksi intrauterin dan gangguan pernapasan neonatal . Hubungan antara korioamnionitis dan cedera paru intrauterin dengan perkembangan selanjutnya displasia bronkopulmonalis telah dibuktikan ( 48 ) . Paparan sitokin proinflamasi terlibat dalam gangguan ini dari paru-paru janin . Hitti et al . ( 49 ) menunjukkan bahwa pada infeksi cairan ketuban , peningkatan TNF - α dikaitkan dengan sindrom gangguan pernapasan , disfungsi organ multiple dan berbagai gangguan intraserebral .Gangguan neurologis NeonatalHitti et al . ( 49 ) juga melihat sejumlah gejala sisa neurologis yang parah , seperti perdarahan intraventrikular dan disfungsi organ multiple. Hasil yang sama ditunjukkan dalam studi lain dan bukti sekarang ada hubungan antara infeksi intrauterin dan pengembangan neonatal perdarahan intraventrikular , mungkin oleh leukomalacia ventrikel dengan cerebral palsy berikutnya ( 48 , 50 ) . The perdarahan intraventrikular diduga dimediasi melalui generasi sitokin proinflamasi oleh janin .kesimpulanMekanisme pertahanan tuan rumah hanya sebagian dimengerti beroperasi melawan infeksi yang mempengaruhi morbiditas ibu dan janin . Infeksi subklinis naik melalui saluran genital bawah perempuan yang dominan di seluruh dunia . Defisiensi mikronutrien penting bisa menang di negara-negara berpenghasilan rendah di mana infeksi ini jauh lebih umum daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi . Sitokin proinflamasi telah diuji untuk mereka gunakan dalam mendiagnosis infeksi tersebut , dan mengarah menjanjikan menunjukkan bahwa kit terjangkau akan segera tersedia untuk diagnosis serologis ibu . Morbiditas penting yang berkaitan dengan hasil perinatal yang buruk baik bagi ibu dan janin dan bayi baru lahir terdiri dari kelahiran prematur , prelabor pecah ketuban , plasenta, sepsis postpartum dan anemia ibu . Sepsis janin dan retardasi pertumbuhan intrauterin yang diduga menjadi konsekuensi naik infeksi maternal . Septicemia dan neonatal gangguan pernapasan Neonatal serta beberapa gangguan saraf tampaknya konsekuensi pada bayi baru lahir seperti infeksi ascending genital pada wanita hamil . Lebih banyak perhatian harus diberikan kepada upaya untuk menjelaskan
mekanisme pertahanan tuan rumah ;
hambatan antimikroba dari vagina melalui leher rahim , selaput janin dan cairan ketuban , dan
Imunokompetensi janin pada awal set kedua dan trimester ketiga kehamilan .
morbiditas ibu
penyakit janin
korioamnionitis
Infeksi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan telah menyebabkan keprihatinan bagi perempuan dan pengasuh mereka selama berabad-abad . Banyak perhatian karena itu telah difokuskan pada pemahaman infeksi ini . Meskipun pendekatan klinis untuk infeksi telah membaik dalam beberapa tahun terakhir , infeksi terus menimbulkan masalah pada kehamilan , khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah ( 1 - 4 ) .Ada kekurangan mengejutkan dokumentasi dalam literatur ilmiah tentang faktor-faktor nutrisi yang dapat melindungi terhadap infeksi atau meningkatkan mempengaruhi wanita hamil . Sebuah pencarian menyeluruh dalam database yang tersedia menyaksikan pada fakta bahwa informasi yang menghubungkan mikronutrien terhadap infeksi pada kehamilan langka .Infeksi yang terlibat dalam patogenesis keguguran , persalinan prematur dan prelabor pecah ketuban , yang semuanya merupakan peristiwa umum ( 4 ) . Keguguran adalah umum di seluruh dunia dan merupakan hasil dari sekitar 15 % dari seluruh kehamilan klinis didiagnosis . Jika sifilis dan infeksi vagina tertentu yang umum , angka ini dapat mencapai tingkat lebih tinggi , termasuk peningkatan keguguran pada trimester kedua . Persalinan prematur dapat terjadi pada 10-20 % dari kehamilan di negara-negara berpenghasilan rendah sedangkan pecah prelabor membran dan postpartum septikemia dapat terjadi pada 5-10 % dalam pengaturan tersebut . Semua ini pada gilirannya berhubungan dengan infeksi neonatal dan morbiditas . Kedua efek langsung dari infeksi dan respon imun maternal berkontribusi terhadap keadaan ini ( 3 , 4 ) . Misalnya, infeksi yang memicu T - helper - 1 respon dapat menyebabkan pelepasan sitokin seperti interferon ( IFN 3 ) - γ , tumor necrosis factor ( TNF ) - α dan interleukin ( IL ) -2 dengan aktivasi sel pembunuh dan inisiasi persalinan prematur ( 3 ) .Infeksi sistemik dan infeksi genital karena banyak mikroorganisme yang berbeda termasuk mycoplasmas , Chlamydia trachomatis dan Trichomonas vaginalis dilaporkan terlibat dalam memulai persalinan prematur ( 3 , 5 - 9) . Berbagai macam bakteri hadir dalam flora normal vagina wanita hamil seperti anaerob dan Escherichia coli juga dapat menyebabkan infeksi naik , biasanya setelah pecah ketuban , sehingga terjadi infeksi intraamniotik ( IAI ) ( 10 ) . Korioamnionitis akibat infeksi tersebut dapat menyebabkan persalinan prematur dan ibu dan morbiditas janin ( 10 ) . Antibiotik telah ditunjukkan untuk memperpanjang kehamilan pada wanita dengan prematur prelabor pecah ketuban ( 3 ) . Data terbaru menunjukkan bahwa Candida sp . juga mungkin penting dalam menyebabkan persalinan prematur dan morbiditas neonatal . IAI karena bakteri dalam flora vagina tidak hanya memulai persalinan , tetapi juga dapat menyebabkan infeksi seperti septikemia dan meningitis pada bayi baru lahir ( 10 , 11 ) .Beberapa mekanisme pertahanan host terhadap infeksi ascending beroperasi , ini termasuk keasaman vagina , lendir serviks , membran utuh dan aktivitas antibakteri dari cairan ketuban ( 12 , 13 ) . Satu studi di India menunjukkan bahwa semua sampel cairan ketuban menghambat Candida albicans dan Clostridium perfringens sedangkan 50 % , 42 % dan 18 % , masing-masing , menghambat Staphyllococcus aureus , E. coli dan Bacillus fragilis ( 14 ) . Aktivitas penghambatan bisa disebabkan oleh leukosit polimorfonuklear , lisozim , beta lisin , transferin , imunoglobulin dan faktor penghambat bakteri lain seperti kompleks polipeptida - seng dalam cairan ketuban ( 10 ) .IAI sulit didiagnosis atas dasar setiap kriteria tunggal dan sebagainya diagnosis tergantung pada serangkaian kriteria , yang paling penting secara klinis menjadi demam ibu dan takikardia dan takikardia janin ( 10 ) . Penggunaan metode laboratorium untuk diagnosis masih tidak praktis . Infeksi mungkin polymicrobial , tapi mengumpulkan sampel cairan ketuban tanpa kontaminasi dengan flora normal vagina rumit dan mungkin memerlukan prosedur invasif . Juga, setelah pecah ketuban banyak bakteri dapat memasuki rongga ketuban tanpa menyebabkan pecah . Karena keadaan ini , budaya biasanya tidak berusaha , terutama di negara-negara berpenghasilan rendah . Literatur terbaru menunjukkan bahwa deteksi dan estimasi penanda pengganti seperti protein C - reaktif ( CRP ) , sitokin dan janin fibronektin membantu dalam mendiagnosis dan IAI dalam memprediksi dan mendiagnosa infeksi neonatal awal-awal ( 15 - 18 ) .Tingkat CRP meningkat bila ada infeksi mikroba atau peradangan tanpa mikroba ( 19 ) . Studi pada wanita hamil menunjukkan bahwa CRP meningkat pada awal persalinan bahkan pada kehamilan normal dan mencapai tingkat yang sangat tinggi selama periode postpartum langsung ( 20 ) . Apakah tingkat CRP lebih tinggi dari normal pada infeksi subklinis tidak jelas dan kegunaan penanda ini untuk mendiagnosis IAI masih harus dibentuk . Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kegunaan CRP untuk memprediksi dan mendiagnosa infeksi neonatal ( 16 - 18 ) .Diagnosis septikemia neonatal tetap menjadi tantangan utama . Sepsis dapat berkembang pada bayi dengan dan tanpa faktor risiko . Tanda-tanda klinis yang spesifik dan kriteria laboratorium juga tidak sepenuhnya dapat diandalkan . Meskipun kombinasi kriteria klinis dan laboratorium yang diperlukan untuk membuat diagnosis , pengobatan antibiotik sering diprakarsai atas dasar kecurigaan klinis saja . Karena seorang neonatus yang terinfeksi dapat memiliki kultur darah negatif , inisiasi terapi antibiotik tanpa bukti pendukung keras infeksi saat ini dibenarkan , di samping itu , hasil dari kultur darah tidak tersedia sampai beberapa hari setelah panen darah untuk kultur . Pengobatan berdasarkan gejala klinis saja mengarah pada berlebihan cukup antibiotik dalam pembibitan . Meskipun data laboratorium mungkin tidak banyak berguna dalam mencegah inisiasi terapi , data tersebut setidaknya bisa membantu dalam menghentikan penggunaan antibiotik yang tidak beralasan .Tes saat ini digunakan untuk mendiagnosa infeksi neonatal meliputi total dan diferensial jumlah , jumlah neutrofil mutlak dan rasio belum menghasilkan sel-sel putih keseluruhan . Sensitivitas dan spesifisitas tes ini rendah . Dalam beberapa tahun terakhir , estimasi CRP telah ditemukan untuk menjadi berguna dalam diagnosis . Salah satu perangkap adalah bahwa , seperti yang disebutkan , CRP bisa menjadi positif ketika ada infeksi (yaitu , nilai prediktif positif sangat rendah ) . Untuk membuat nilai-nilai prediksi yang lebih baik , tingkat cutoff yang lebih tepat harus ditetapkan . Konsensus pada tingkat cutoff tidak ada saat ini. Pada infeksi yang sebenarnya , tes dapat menjadi positif setelah 12 jam , sehingga estimasi CRP pada presentasi mungkin tidak dari banyak nilai dalam diagnosis . Penentuan Serial mungkin diperlukan dan mungkin memiliki nilai prediksi yang lebih baik dari perkiraan tunggal statis ( 21 ) . Tes ini mungkin berharga untuk membuat keputusan tentang terapi penghentian . Tes ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem otomatis dan tes aglutinasi lateks , yang banyak terdapat di negara-negara berkembang .Selama bertahun-tahun beberapa sitokin proinflamasi telah diuji untuk mereka gunakan dalam mendiagnosis IAI dan infeksi neonatal . Sitokin ini termasuk IL - 2 , IL - 6 , IL - 8 dan IFN - γ . Ibu , kabel dan tingkat IL - 6 darah neonatal telah ditemukan berkorelasi dengan korioamnionitis dan sepsis neonatal ( 16 - 18 ) .IL - 6 merangsang produksi CRP . Oleh karena itu , IL - 6 tingkat harus naik sebelum tingkat CRP meningkat . Beberapa studi telah mengkonfirmasi bahwa IL - 6 merupakan penanda awal dan sensitif dari sepsis pada bayi baru lahir dan pada orang dewasa . IL - 6 tingkat ditemukan untuk menjadi prediktor yang lebih baik dari sepsis ringan ( 22 ) . Penggunaan kombinasi IL - 6 dan CRP ditemukan untuk memberikan nilai-nilai prediksi yang lebih baik daripada penggunaan baik saja . Namun, penelitian lebih dalam pengaturan yang berbeda diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk mengevaluasi penerapannya sebagai tes diagnostik rutin.TNF - α bertanggung jawab atas cedera organ . Meskipun tingkat sitokin ini juga meningkatkan infeksi , ini adalah penanda kurang sensitif dibandingkan IL - 6 . Penggunaan gabungan lagi meningkatkan sensitivitas ( 22 ) . IL - 1β adalah protein larut dirilis oleh makrofag sebagai respon terhadap infeksi dan peradangan . Dengan IL - 6 dan TNF - α juga dapat memulai respon fase akut seperti demam dan sintesis protein fase hati akut seperti CRP . Namun, estimasi tingkat sitokin ini infeksi telah menghasilkan hasil yang bertentangan dan tidak dianggap penting untuk diagnosis ( 22 ) . Lain penanda dipelajari secara luas adalah fibronektin janin . Peningkatan kadar fibronektin janin pada cairan vagina bersifat sangat prediktif untuk persalinan prematur . Penanda ini terdeteksi dengan penggunaan antibodi monoklonal ( 19 , 20 ) .Sebelumnya Bagian Bagianmorbiditas ibuPanorama morbiditas maternal bervariasi dari satu pengaturan berpenghasilan rendah yang lain . Kita telah melihat tingkat infeksi sifilis 15-20 % di negara-negara seperti Mozambik ( 23 ) sementara beberapa subset dari wanita usia reproduksi di negara yang sama memiliki sifilis seropositif > 60 % ( 24 ) . Di India penelitian kami telah menunjukkan bahwa sifilis seropositif mencapai tingkat prevalensi beberapa persen ( 25 ) . Menarik kesimpulan tentang efek morbiditas menular pada hasil kehamilan sehingga dapat diharapkan akan sangat berbeda dalam pengaturan berpenghasilan rendah yang berbeda .Kelahiran prematur .Justru mendefinisikan apa yang kita maksud dengan kelahiran prematur adalah penting. Kelahiran prematur terjadi sebelum 37 minggu atau 259 hari usia kehamilan . Ini adalah penyebab utama kematian bayi dan beberapa kontribusi mekanisme untuk morbiditas ini telah diidentifikasi selama 10 y terakhir ( 26 ) . Hal ini jelas bahwa beberapa jalur yang terlibat dalam patogenesis kelahiran prematur , yang mungkin menjelaskan mengapa hal itu telah terbukti sangat sulit untuk memprediksi dan mencegah . Aktivasi Terlalu dini dari sumbu hipotalamus-hipofisis - adrenal janin mungkin akibat dari stres fisiologis ibu psikososial atau janin . Stres janin fisiologis seperti pada gilirannya menjadi konsekuensi dari invasi mikroba membran fetus , cairan ketuban dan janin itu sendiri . Mekanisme ini dianggap menyumbang sekitar sepertiga dari kelahiran prematur ( 26 , 27 ) . Mediator penting dari kelahiran prematur yang disebabkan oleh stres tampaknya corticotropin - releasing hormone , yang juga diungkapkan oleh beberapa jenis sel dalam plasenta , korion , amnion dan desidua uterus ( 26 , 27 ) . Konsentrasi hormon corticotropin-releasing naik selama paruh kedua kehamilan dan telah diamati tertinggi selama persalinan ( 28 ) . Ini merangsang produksi prostaglandin oleh sel-sel dalam amnion , chorion dan desidua ( 26 , 27 ) . Prostaglandin juga merangsang pelepasan hormon corticotropin-releasing dalam plasenta , selaput janin dan desidua ( 26 , 27 ) .Ascending infeksi genital umumnya dianggap berkontribusi sekitar setengah dari kelahiran prematur , terutama sebelum usia kehamilan 30 minggu ( 26 , 27 ) . IAIS yang diketahui terkait dengan aktivasi IL - 1β dan TNF - α dalam saluran kelamin . Sitokin ini merangsang sintesis prostaglandin pada selaput janin dan desidua dan muncul untuk menghambat prostaglandin breakdown ( 26 , 27 , 29 ) . Kedua sitokin meningkatkan ekspresi matriks metaloproteinase dan IL - 8 dalam korion , desidua dan leher rahim . The berikutnya peningkatan ekspresi menyebabkan degradasi matriks ekstraseluler membran janin dan serviks ( 26 , 30 ) . TNF dan matriks metaloproteinase juga mempromosikan kematian terprogram sel amniotik ( 26 , 30 ) . Efek gabungan dari mekanisme ini dapat menimbulkan kelahiran prematur .Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara infeksi vagina dan kelahiran prematur . Vaginosis bakteri pada awal kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko baik kelahiran prematur dan prelabor pecah ketuban ( 31 ) . Asimptomatik bakteriuria genital rendah gejala , termasuk vaginosis bakteri , trikomoniasis , gonore dan infeksi klamidia , yang berhubungan dengan kelahiran prematur ( 32 ) . Atas dasar bukti saat ini , wanita hamil yang mencatat keputihan disarankan untuk diuji untuk vaginosis bakteri , infeksi trichomonas , gonore dan infeksi klamidia ( 32 ) .Karena hasil uji antibiotik untuk pengobatan persalinan prematur telah tidak konsisten , telah berpendapat bahwa antibiotik harus digunakan hanya untuk melindungi neonatus dari kelompok B streptokokus sepsis karena tidak adanya bukti yang masuk akal bahwa terapi antimikroba secara signifikan memperpanjang kehamilan dalam pengaturan persalinan prematur ( 32 ) . Dalam prakteknya, bagaimanapun , terutama di negara-negara berpenghasilan rendah , terapi antibiotik buta dalam kondisi ini jarang mungkin. Janin yang terinfeksi dengan naik infeksi genital ibu dapat berkembang lebih baik di luar tubuh ibu di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi dengan sumber daya yang adil perawatan neonatal . Dalam pengaturan berpenghasilan rendah neonatus rendah berat lahir akan memiliki kemungkinan hidup yang baik tertinggal di dalam atau di luar rahim . Dalam kasus-kasus tertentu ( bayi berharga ) memberikan antibiotik ibu untuk menyelamatkan nyawa janin mungkin diindikasikan .Peningkatan tubuh bukti menunjukkan bahwa infeksi kandida di vagina dikaitkan dengan kelahiran prematur ( 33 ) . Kolonisasi awal dari saluran genital dengan agen infeksi pada trimester kedua juga dapat dikaitkan dengan kelahiran prematur ( 34 ) . Midgestation keguguran yang ditemukan terkait dengan kehadiran kelompok B streptokokus ( 34 ) . Dalam mencari agen infeksius potensi aktif dalam trimester kedua , Lu et al . ( 35 ) mencoba untuk menyelidiki peran Mycoplasma genitalium tapi tidak bisa membuktikan bahwa kejadian tersebut di vagina pada saat itu usia kehamilan secara signifikan berhubungan dengan kelahiran prematur berikutnya .Kebanyakan metode untuk memprediksi kelahiran prematur membutuhkan teknologi yang mahal . Satu pengecualian yang mungkin disarankan oleh Saling et al . ( 36 ) adalah sebuah program yang sederhana , efisien dan murah untuk mencegah kelahiran prematur . Program ini terdiri dari pengukuran rutin pH vagina dengan langkah-langkah terapi yang tepat ketika gangguan dari lingkungan vagina didiagnosis . Saling et al . berpendapat bahwa tingkat rendah bayi berat lahir sangat kecil dapat dikurangi dari 7,8 % pada kehamilan sebelumnya langsung menjadi 1,3 % pada kehamilan berikutnya . Namun, pendekatan sederhana ini belum diteliti lebih lanjut dan investigasi yang lebih sistematis diperlukan .Prelabor pecah ketuban .Istilah " prelabor " harus digunakan daripada " prematur " atau " prematur " karena dua terakhir berhubungan baik dengan usia kehamilan atau dengan berat janin atau neonatus . Membran pecah sendiri harus ditandai sebagai prematur ( terjadi sebelum 259 hari selesai ) atau jangka panjang ( terjadi setelah 259 hari selesai ) .Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pada pasien dengan prelabor pecah ketuban pada periode prematur , antibiotik profilaksis adalah nilai dalam memperpanjang periode laten antara pecah dan onset kerja dan mengurangi kejadian infeksi maternal dan neonatal ( 32 ) . Paling diuji secara luas regimen antibiotik yang digunakan untuk profilaksis termasuk eritromisin baik sendiri atau dengan ampisilin ( 32 ) . Tidak ada bukti bahwa terapi antibiotik mencegah prelabor pecah ketuban . Vaginosis bakteri pada awal kehamilan telah ditemukan terkait dengan prelabor pecah ketuban pada periode prematur ( 31 ) .Perhatian telah diberikan kepada ILS sebagai prediktor prelabor pecah ketuban . Lewis et al . ( 37 ) menemukan bahwa IL - 6 dalam plasma ibu adalah prediktor komplikasi infeksi neonatal pada pasien dengan prelabor pecah ketuban bahkan ketika data dikelompokkan untuk pasien yang menerima dan tidak menerima kortikosteroid . Komplikasi infeksi neonatal diperiksa termasuk sindrom pernafasan distress , necrotizing enterocolitis , perdarahan intraventrikular , IAI , diduga sepsis neonatorum , sepsis neonatal dan pneumonia kongenital .Spesies oksigen reaktif , yang dihasilkan oleh respon tubuh terhadap beragam gangguan seperti infeksi , juga telah menarik perhatian . Penghinaan tersebut dapat mengaktifkan enzim collagenolytic dan merusak integritas membran janin ( 38 ) . Penurunan ini kemudian dihambat oleh antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C mungkin ( 38 ) . Kerusakan oleh spesies oksigen reaktif yang merusak integritas membran janin dan mengurangi tingkat midgestation vitamin C dikaitkan dengan pecahnya prelabor membran pada periode prematur ( 38 ) . Vitamin E dan C dapat dengan aman dan efektif diserap dan dibawa ke jaringan tubuh gestational , yang membuka kemungkinan percobaan intervensi ( 38 ) .Solusio plasenta .Tidak ada bukti yang jelas menunjukkan bahwa plasenta memiliki asal menular namun bukti meningkat bahwa hal itu terjadi di lebih dari setengah dari kelahiran prematur ( 26 ) . Jaringan desidua kaya faktor yang memulai hemostasis ( 26 , 39 ) , setelah pendarahan , membran - terikat faktor jaringan dari sel-sel desidua membentuk kompleks dengan faktor diaktifkan VII untuk mengaktivasi faktor X , yang pada gilirannya menghasilkan trombin . The mengikat trombin dengan reseptornya meningkatkan produksi enzim yang memecah desidua dan selaput janin ( 39 ) . Trombin juga telah ditemukan untuk mengikat reseptor miometrium , sehingga stimulasi kontraksi uterus ( 39 , 40 ) .Disfungsi uterus dinamis , atonia uteri atau inersia uteri .Beberapa bukti yang bersifat anekdot menunjukkan bahwa infeksi mungkin memainkan peran dalam disfungsi uterus dinamis ( aktivitas miometrium disfungsional ) . Telah dikemukakan bahwa korioamnionitis , mencerminkan infeksi intrauterin , terkait dengan tenaga kerja yang berkepanjangan . Hal ini juga dapat dikatakan bahwa persalinan lama dapat meningkatkan kontaminasi ( misalnya , dengan palpasi berulang serviks ) lebih dari tenaga kerja yang lebih pendek . Namun, belum ada penelitian sistematis yang tersedia untuk mengklarifikasi masalah ini . Jika penanda serologis untuk infeksi intrauterin dapat ditemukan , akan ada kemungkinan untuk menguji hipotesis infeksi seperti penyebab persalinan lama .Perdarahan postpartum .Dalam analogi dengan apa yang telah dikatakan tentang disfungsi uterus dinamis dan uterus atonia postpartum dengan perdarahan berikutnya , bukti anekdotal telah menyarankan bahwa inersia uteri berhubungan dengan infeksi . Belum ada penelitian, bagaimanapun , yang menguatkan hubungan menarik antara korioamnionitis dan atonia uteri selanjutnya . Studi tersebut sangat diinginkan dan harus dilakukan .Retensi plasenta.Sebuah pencarian dari database ( Medline , Cochrane ) tidak menghasilkan temuan pada setiap etiologi terkait infeksi kepentingan dalam kondisi ini .Postpartum sepsis .Studi di Mozambik menunjukkan bahwa postpartum sepsis setelah vagina ( 41 , 42 ) dan operasi caesar ( 43 ) pengiriman dikaitkan dengan infeksi tertentu . Yang paling menarik di sini adalah menemukan bahwa hampir setengah dari perempuan dengan postpartum sepsis melahirkan bayi lahir rendah berat ( 42 ) , menunjukkan bahwa infeksi subklinis merupakan faktor penting untuk postpartum sepsis . Keyakinan bahwa sepsis tersebut terutama disebabkan oleh penanganan yang tidak higienis wanita memberikan jelas tidak benar . Sebaliknya , tampaknya seolah-olah infeksi intrauterin subklinis dapat menimbulkan kelahiran prematur ( dengan berikutnya neonatus rendah berat lahir ) dengan risiko sepsis neonatal , meninggalkan rongga yang terinfeksi dengan sepsis postpartum berikutnya ( 42 ) . Hal ini mengejutkan bahwa penelitian belum bisa membedakan pola pertumbuhan mikroba intrauterine jelas berhubungan dengan postpartum sepsis ( 41 ) . Agen nonbacterial mungkin bertanggung jawab untuk persentase besar kasus dengan postpartum sepsis .Mastitis .Mastitis , subklinis dan klinis , merupakan faktor risiko potensial untuk penularan dari ibu - ke-bayi HIV . Rute ini penularan agen infeksius mungkin diremehkan dan harus diberikan perhatian lebih , tidak hanya dalam konteks penularan HIV .Anemia .Bukti terbaru menunjukkan bahwa tanda-tanda peradangan atau infeksi yang lazim pada wanita dengan anemia . Di Malawi ditemukan bahwa konsentrasi CRP yang tinggi terutama di lebih dari setengah wanita anemia tanpa kekurangan gizi dan lebih dari 70 % dari perempuan yang anemia besi penuh oleh penilaian sumsum tulang ( 44 ) . Anemia demikian dapat menjadi tanda morbiditas maternal menunjukkan peradangan atau infeksi yang tidak diketahui asalnya .morbiditas janinSepsis janin .Studi pada darah tali pusat pada wanita dengan kecurigaan klinis memiliki bayi tunduk IAI telah menunjukkan bahwa sitokin darah tali pusat dapat memprediksi hasil neonatal . Cord darah dari neonatus dengan infeksi intrauterin memiliki lebih IFN - γ - sel yang memproduksi CD3 + T daripada darah tali pusat dari neonatus yang tidak terinfeksi ( 45 ) . Persentase sel-sel ini dalam neonatus yang terinfeksi berkorelasi dengan durasi pecah ketuban sebelum onset persalinan tetapi tidak dengan tingkat CRP . Neonatus yang terinfeksi lahir waktu yang sangat lama setelah pecah ketuban memiliki persentase peningkatan IL - 4 - sel yang memproduksi CD3 + T . Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan IFN - γ dan IL - 4 - memproduksi T sel darah tali pusat merupakan bagian dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi intrauterin perinatal ( 45 ) .Retardasi pertumbuhan intrauterin .Sebagian besar literatur yang tersedia menghubungkan infeksi dengan hambatan pertumbuhan dalam kandungan berfokus pada malaria . Beberapa bukti menunjukkan bahwa infeksi sitomegalovirus mungkin memainkan peran dalam konteks ini . Cytomegalovirus imunoglobulin diberikan kepada wanita hamil dengan infeksi sitomegalovirus utama untuk menghambat aktivitas virus , para penulis menyimpulkan bahwa pengobatan ini dapat mencegah infeksi sitomegalovirus janin ( 46 ) . Sebuah studi dari India tidak membuktikan adanya hubungan antara infeksi cytomegalovirus dan intrauterine growth retardation ( 47 ) .morbiditas neonatalSepsis neonatorum .Seperti dibahas di atas , tingkat IL - 6 darah neonatal telah ditemukan berkorelasi dengan korioamnionitis dan sepsis neonatal ( 16 - 18 ) .Gangguan pernapasan Neonatal .Beberapa penelitian sekarang berkorelasi infeksi intrauterin dan gangguan pernapasan neonatal . Hubungan antara korioamnionitis dan cedera paru intrauterin dengan perkembangan selanjutnya displasia bronkopulmonalis telah dibuktikan ( 48 ) . Paparan sitokin proinflamasi terlibat dalam gangguan ini dari paru-paru janin . Hitti et al . ( 49 ) menunjukkan bahwa pada infeksi cairan ketuban , peningkatan TNF - α dikaitkan dengan sindrom gangguan pernapasan , disfungsi organ multiple dan berbagai gangguan intraserebral .Gangguan neurologis NeonatalHitti et al . ( 49 ) juga melihat sejumlah gejala sisa neurologis yang parah , seperti perdarahan intraventrikular dan disfungsi organ multiple. Hasil yang sama ditunjukkan dalam studi lain dan bukti sekarang ada hubungan antara infeksi intrauterin dan pengembangan neonatal perdarahan intraventrikular , mungkin oleh leukomalacia ventrikel dengan cerebral palsy berikutnya ( 48 , 50 ) . The perdarahan intraventrikular diduga dimediasi melalui generasi sitokin proinflamasi oleh janin .kesimpulanMekanisme pertahanan tuan rumah hanya sebagian dimengerti beroperasi melawan infeksi yang mempengaruhi morbiditas ibu dan janin . Infeksi subklinis naik melalui saluran genital bawah perempuan yang dominan di seluruh dunia . Defisiensi mikronutrien penting bisa menang di negara-negara berpenghasilan rendah di mana infeksi ini jauh lebih umum daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi . Sitokin proinflamasi telah diuji untuk mereka gunakan dalam mendiagnosis infeksi tersebut , dan mengarah menjanjikan menunjukkan bahwa kit terjangkau akan segera tersedia untuk diagnosis serologis ibu . Morbiditas penting yang berkaitan dengan hasil perinatal yang buruk baik bagi ibu dan janin dan bayi baru lahir terdiri dari kelahiran prematur , prelabor pecah ketuban , plasenta, sepsis postpartum dan anemia ibu . Sepsis janin dan retardasi pertumbuhan intrauterin yang diduga menjadi konsekuensi naik infeksi maternal . Septicemia dan neonatal gangguan pernapasan Neonatal serta beberapa gangguan saraf tampaknya konsekuensi pada bayi baru lahir seperti infeksi ascending genital pada wanita hamil . Lebih banyak perhatian harus diberikan kepada upaya untuk menjelaskan
mekanisme pertahanan tuan rumah ;
hambatan antimikroba dari vagina melalui leher rahim , selaput janin dan cairan ketuban , dan
Imunokompetensi janin pada awal set kedua dan trimester ketiga kehamilan .
it's hard to explain,,,
when everythings are mess around...
how can you keep your smile are still on your lips when your heart's crying????! -__-
and nobody know about your pains... haiaaa... its so bad...
and i officially miss "the comfort zone"... my comfort zone....
always remember it.. always miss it.. and always will be... :)
hopely everything can be better than before....
hopely ... i will get the chance to visit my comfort zone....
when everythings are mess around...
how can you keep your smile are still on your lips when your heart's crying????! -__-
and nobody know about your pains... haiaaa... its so bad...
and i officially miss "the comfort zone"... my comfort zone....
always remember it.. always miss it.. and always will be... :)
hopely everything can be better than before....
hopely ... i will get the chance to visit my comfort zone....
Kamis, 13 Juni 2013
DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi
dan menutup dirinya. Namun seiring
dengan perkembangan kehidupan manusia,
pakaian juga digunakan sebagai simbol status,jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis
pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Pakaian juga meningkatkan keamanan
selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan.
Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi
penularan kuman. Salah satu tujuan
utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim
panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya,
sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.
Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trademark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trademark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
“Celana ketat” terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha.
Awalnya mungkin cuma radang ringan.
Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah
Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat,
warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun,
Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan
secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kankerganas ini.
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kankerganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan
jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan
menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan
Mungkin terdengar ekstrim tapi
hal ini sering dialami oleh beberapa
wanita. Meski korset sudah
tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya
mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat.
Selain itu, akan memperkecil oksigen yang
masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam
pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya
cairan asam lambung karena
tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di
daerah abdominal yang akan
menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian
Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang
syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat
orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini
menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini
adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri, Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut. Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-) menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri, Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut. Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-) menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13. Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak
Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui
akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian
pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa
menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14. Kesimpulan
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia
selain makanan dan
tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun
seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian
juga digunakan sebagai simbol status,jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat
berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya, sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan
harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh,
agamapun melarang.
15. Saran
Sebagai individu yang berperan dalam
kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai
dengan perkembangan zaman sangat penting dalam memecahkan permasalahan
kesehatan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)