CSE

Loading

Kamis, 13 Juni 2013

DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN


Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan  menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status,jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang  memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat,  kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan  keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan  penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan  penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.  Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujansalju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi  tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena  penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.

Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit
paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland,  berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena  mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya  saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi  menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke  Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur.  Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan  berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian  ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk  bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan  kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta
jamur kandida  yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi
trademark sang  dermatitis  hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat  menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya  mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan  bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung
ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan  air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.  Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati
kankerganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim  (Al-Istanbuli, 2006).  
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh  menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat  berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki  mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna  hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini  disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang  tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam.  Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak  menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat  memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka  suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan 
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu  jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian  mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada
skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada
organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius.  Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya  dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat  bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian
buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan 
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami  oleh beberapa wanita. Meski  korset  sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil  oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung 
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak  dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan  menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibahMusibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak  dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah  mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah  kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri,  Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini,  lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap
Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah  mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah  memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat  yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar  bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana  ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat  dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud  dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al  Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan  ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih  baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut.  Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai  mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-)  menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun  apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh  mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13.    Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat  berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan  yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14.  Kesimpulan 
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain  makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian  untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan  manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status,jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya,  sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang.
15.  Saran 
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman  sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Rabu, 12 Juni 2013

...................

Effect of Caloric Restriction during Pregnancy on Maternal and Fetal Body Composition in the
Obese Sprague-Dawley Rat

LESLIE K. REYNOLDS, HSIAO PING HO AND
L. JANETTE TAPER

Department of Human Nutrition and Foods, Virginia Poly
technic Institute and State University, Blacksburg, VA 24061

Efek dari 15, 30 atau 50% pembatasan kalori selama kehamilan padakompartemen ibu dan janin ditentukan pada obesitas Sprague-Dawley.Hewan hamil dan tidak hamil ditugaskan berdasarkan berat ke salah satuperlakuan. Semua nutrisi, kecuali kalori, diberi makan pada tingkat untuk memenuhi dietpersyaratan. Hewan tewas pada hari 20 dari pengobatan dan fetus diambil olehOperasi Caesar. Hewan hamil mencapai berat badan positif selama 20 harikehamilan di semua tingkat pembatasan kalori. Hewan hamil kehilangan berat badanketika kalori dibatasi sebesar 30 dan 50%. Jumlah janin, nitrogen tubuh janin,dan berat anjing tidak berbeda secara statistik (P <0,05) antara kelompok-kelompok. Hewan makandiet 30 dan 50% kalori terbatas menunjukkan (P <0,05) penurunan yang signifikan dalamlemak total tubuh. Persen protein karkas cenderung meningkat seiring dengan pembatasan kalori dietmeningkat. Kompartemen janin itu tampaknya tidak terpengaruh oleh kalori ibupembatasan sampai dengan 50% selama kehamilan asalkan semua nutrisi lain yang supdisuplai dalam jumlah yang memadai. Toko ibu yang terpengaruh pada tingkat 30 dan50% pembatasan kalori.Sebuah korelasi positif antara toko ibu kesehatan ibu dan (4, 5).kenaikan berat badan selama kehamilan dan kelahiran Akumulasi lemak selama kehamilanberat bayi telah benar-benar tergantung pada asupan makanan, seperti halnya dalamdidokumentasikan, dengan bobot peringkat gain wanita tidak hamil. Penurunan subsecondhanya untuk durasi kehamilan sebagai lemak kulit dengan pembatasan makanan selamapenentu bayi lahir berat badan kehamilan telah diamati. ItuKetika berhadapan dengan penurunan hamil obesitas di lemak subkutan, selama periodepasien beberapa dokter dan peneliti di mana akumulasi lemak umumnya terjadi,telah mengangkat kemungkinan pembatasan menunjukkan pemanfaatan cadangan basalkenaikan berat badan selama kehamilan sehingga memenuhi kebutuhan energi selama kehamilan,Pasien akan mengakhiri kehamilan dengan rugi bersih di Edwards. menunjukkan bahwa obesitasberat badan (1). Alasan di balik ini di-wanita sering cenderung untuk mendapatkan berat badan kurang selamaresep etary adalah bahwa toko ibu adalah kehamilan daripada wanita dengan berat badan normal,sudah over-disediakan dalam wanita gemukLaporan tersebut mungkin menyarankan bahwa preexistandsecara teoritis dapat dipecah untuk lemak toko ing dimanfaatkan dalam indienergy obesitasdan kebutuhan janin selama kehamilan, selama kehamilan individual, yang memungkinkanPembatasan kalori seperti selama kehamilan pasangan

YANA SEPTIANI 





Branched-Chain Amino Acid Enriched Supplements as Therapy for Liver Disease 

Michael Charlton

Metabolisme asam amino diubah merupakan ciri dari penyakit hati, ditandai dengan rendahnya tingkat BCAA dan peningkatan kadar asam amino aromatik beredar beredar, dan metionin. Meskipun bukti menunjukkan bahwa kejadian komplikasi penyakit hati meningkat dengan kekurangan gizi, dampak dilaporkan terapi nutrisi, suplementasi khusus BCAA, pada hasil pada pasien dengan penyakit hati telah bervariasi dengan indikasi. Studi kelompok kecil melaporkan efek menguntungkan dari suplementasi BCAA, termasuk profil metabolik ditingkatkan, yang diukur dengan sparing protein dan / atau normalisasi quotients pernapasan dan perbaikan klinis ensefalopati hati. Studi-studi lain telah gagal untuk menunjukkan manfaat klinis suplementasi BCAA. Data mengenai dampak suplementasi BCAA dalam pencegahan morbiditas jangka panjang dan mortalitas pada pasien dengan sirosis yang lebih menjanjikan dan telah menjadi subyek dari 2, uji coba terkontrol secara acak yang besar. Dalam sebuah penelitian terhadap 174 pasien dengan sirosis yang telah lanjut, yang secara acak baik BCAA atau 1 dari 2 lengan kontrol, angka kejadian gabungan terlihat secara signifikan berkurang pada kelompok suplementasi BCAA, meskipun ini tidak berlaku untuk komplikasi individu. Dalam lebih besar, uji coba terkontrol lebih baru, acak (n = 646) menggunakan formulasi yang lebih enak, peneliti menunjukkan bahwa suplementasi BCAA jangka panjang dikaitkan dengan penurunan frekuensi kegagalan hati dan frekuensi komplikasi keseluruhan. Kedua studi menemukan status gizi ditingkatkan terkait dengan suplementasi BCAA. Pada keseimbangan, suplementasi BCAA tampaknya terkait dengan penurunan frekuensi komplikasi sirosis dan status gizi baik bila diresepkan sebagai terapi pemeliharaan. Biaya dan palatabilitas dapat membatasi penerapan potensi pengobatan ini modalitas.

    
asam amino rantai cabang
    
penyakit hati
Hati bertanggung jawab untuk metabolisme banyak hormon yang memiliki efek sumbang pada protein, karbohidrat, dan metabolisme lipid, termasuk insulin, hormon seks, insulin-seperti faktor pertumbuhan, dan glukagon. Dengan demikian tidak mengherankan bahwa penyakit hati kronis dan akut dapat sangat mengubah status gizi dan metabolisme asam amino.
Prevalensi gizi buruk pada pasien dengan penyakit hati bervariasi dari 10% sampai 100%, terutama tergantung pada metode penilaian gizi dilakukan dan populasi yang diteliti. Malnutrisi protein-kalori (PCM) 5 dapat diamati di semua tahapan klinis tetapi lebih sering terlihat dalam stadium lanjut penyakit hati (1). Penyakit hati alkoholik adalah bentuk penyakit hati yang paling sering dikaitkan dengan PCM. Prevalensi dilaporkan PCM adalah antara ~ 20% untuk pasien dengan penyakit hati alkoholik kompensasi di masyarakat dan 100% pada pasien rawat inap dengan hepatitis alkoholik akut (2). Data yang dapat diandalkan berdasarkan penilaian gizi rinci tentang prevalensi PCM pada pasien dengan penyakit hati non-alkohol yang relatif sedikit. Dalam sebuah studi oleh Morgan et al. (3), 40% pasien dengan PBC ditemukan memiliki bukti PCM vs 12% pasien dengan hepatitis kronis.
Patofisiologi gizi buruk pada penyakit hati adalah kompleks dan multifaktorial. Berkontribusi faktor termasuk asupan berkurang, peningkatan persyaratan (misalnya, karena pembentukan asites dan pencernaan), pemanfaatan substrat diubah (ditandai dengan menurunkan quotients pernapasan), dan mengubah protein dan metabolisme asam amino.
Ketika hati gagal akut, itu adalah hilangnya regulasi hepatik metabolisme protein yang menghasilkan cepat dalam kematian. Para perubahan dalam metabolisme asam amino berhubungan dengan penyakit hati yang ditandai dengan rendahnya tingkat sirkulasi BCAA (leucine, isoleucine dan valine), peningkatan kadar asam amino aromatik beredar (fenilalanin, triptofan dan tirosin), dan metionin (4). Secara luas diyakini bahwa perubahan dalam metabolisme asam amino memainkan peran dalam patogenesis banyak komplikasi sirosis, seperti ensefalopati portosystemic. Sirosis sering dikaitkan dengan) meningkat leusin fluks endogen, indikator pemecahan protein dan oksidasi leusin, dan b) penurunan protein respon sintesis untuk makan.
Kehadiran malnutrisi telah bervariasi dikaitkan dengan peningkatan mortalitas jangka pendek dan jangka panjang pada pasien dengan penyakit hati akut dan kronis (5,6). Malnutrisi pra operasi juga telah dilaporkan dikaitkan dengan peningkatan kerugian operasi darah, panjang lagi tinggal di unit perawatan intensif, peningkatan mortalitas, dan jumlah biaya rumah sakit yang lebih tinggi setelah transplantasi hati (7). Selanjutnya, malnutrisi dikaitkan dengan morbiditas sendiri pada pasien dengan penyakit hati akut dan kronis, misalnya, disfungsi kognitif dan manifestasi dermatologis kekurangan zinc. Dalam pengaturan ini, terapi nutrisi, suplementasi BCAA khususnya, merupakan konsep yang menarik dalam pencegahan dan pengobatan komplikasi.
Meskipun ada bukti bahwa kejadian komplikasi penyakit hati meningkat dengan gizi buruk, dampak dari terapi nutrisi BCAA pada hasil pada pasien dengan penyakit hati telah variabel (8-12).Bagian SectionNext SebelumnyaHepatitis alkoholik
Korelasi gizi buruk dengan mortalitas dan prevalensi sangat tinggi gizi buruk pada pasien dengan penyakit hati alkoholik telah menyebabkan jumlah yang relatif besar uji klinis terapi nutrisi dalam kelompok ini. Meskipun janji awal, agregat bukti menunjukkan bahwa parenteral atau enteral diberikan hiperalimentasi (dengan atau tanpa persiapan BCAA yang diperkaya) tidak memberi manfaat kelangsungan hidup jangka menengah dan jangka panjang untuk pasien dengan hepatitis alkoholik akut (13). Hal ini penting untuk dicatat bagaimanapun, bahwa pasien dengan hepatitis alkoholik yang tidak mencapai keseimbangan nitrogen positif memiliki tingkat ketahanan hidup sangat miskin. A-balance-mempertahankan nitrogen diet menggunakan campuran asam amino standar atau olahan makanan, dengan penggantian seiring kalium, fosfat, magnesium, dan tiamin harus agresif pada pasien rawat inap dengan penyakit hati alkoholik. Sebuah rute enterik harus istimewa dimanfaatkan bila memungkinkan.Ensefalopati
Bahkan subklinis ensefalopati, hadir dalam ~ 75% pasien dengan sirosis, dapat melemahkan kualitas hidup dan harus diobati. Penggantian seng, ketika kekurangan, dan / atau terapi laktulosa hampir selalu perawatan yang cukup (14,15). Pembatasan Protein jarang diperlukan dalam jangka pendek, dan tidak pernah diperlukan dalam jangka menengah atau panjang. Untuk terbuka ensefalopati, penarikan akut protein dari diet sambil mencari penyebab pencetus ensefalopati merupakan landasan terapi.
Setelah pembalikan sukses ensefalopati, nitrogen keseimbangan mempertahankan jumlah protein standar harus kembali ke dalam diet. Pada pasien yang tidak biasa yang tidak bisa mentolerir ≥ 1,0 g-1 kg-1 d-1 protein standar tanpa menjadi encephalopathic, meskipun terapi farmakologi yang optimal, suplementasi nutrisi dengan protein nabati dan, jika perlu, BCAA yang diperkaya formula harus dipertimbangkan. Kedua agen ini telah ditunjukkan untuk menghasilkan perbaikan klinis pada ensefalopati hepatik kronis sementara memungkinkan jumlah yang cukup protein untuk dikonsumsi (16,17). Menengah dan pembatasan protein jangka panjang kontraindikasi pada pasien dengan sirosis.Kegagalan hati fulminan
Kegagalan hati fulminan dikaitkan dengan 1 - untuk peningkatan 4 kali lipat dalam tingkat katabolisme protein, dengan kerugian seiring kapasitas untuk menghilangkan amonia. Selain itu, kemampuan hati untuk secara efektif metabolisme insulin dan melepaskan glukosa melalui glukoneogenesis terganggu. Risiko hipoglikemia telah baik ditunjukkan dalam studi klinis dan pada model binatang (18-20). Sayangnya, metode yang ideal untuk mencegah hipoglikemia dan cedera otak glucopenic belum ditetapkan. Tentu saja, setelah terjadinya hipoglikemia, kadar glukosa darah memerlukan sering pemantauan dan infus terus menerus 10-20% dekstrosa. Hampir setiap aspek lain dari terapi nutrisi dalam pengaturan gagal hati fulminan adalah kontroversial. Meskipun BCAA-diperkaya formula dan trigliserida rantai menengah menawarkan keuntungan teoritis atas asam amino standar dan persiapan lipid, tidak ada manfaat terbukti pemberian AARC atau trigliserida rantai menengah baik enterically atau parenteral. Memang, tidak ada bukti kuat untuk mempromosikan penggunaan terapi nutrisi apapun. Secara intuitif, pasien dengan gagal hati fulminan yang memerlukan rawat inap berkepanjangan tampaknya untuk mendapat dukungan gizi, dan biasanya diberikan. Dukungan tersebut harus, bagaimanapun, selalu pada kebijaksanaan praktisi dan diberikan melalui rute enterik bila memungkinkan.Pencegahan komplikasi sirosis
Sebuah demonstrasi awal dari pemikiran ilmiah untuk suplementasi BCAA, rasio molar peningkatan AARC menjadi asam amino aromatik, berkaitan dengan manfaat klinis yang diamati (21) telah diikuti oleh banyak upaya untuk mendefinisikan peran suplementasi BCAA dalam pengelolaan hati penyakit. Kemudahan yang efek yang menguntungkan dari suplementasi BCAA telah dibuktikan pada tikus (22,23) telah menghasilkan optimisme bahwa kemanjuran klinis akan terlihat pada manusia. Memang, ada beberapa laporan efek menguntungkan dari suplementasi BCAA, termasuk profil peningkatan metabolisme, yang diukur dengan sparing protein dan / atau normalisasi quotients pernapasan (24-27), dan perbaikan klinis ensefalopati (27-32). Studi-studi lain gagal untuk menunjukkan manfaat klinis suplementasi BCAA (26,33-35). Fabbri et al. (36) dengan berani mencoba untuk membawa kejelasan peran suplementasi BCAA dalam pengobatan ensefalopati hepatik kronis melalui meta-analisis dari percobaan terkontrol acak. Sayangnya, penulis hanya 2 (dari 9) studi menyerahkan data untuk meta-analisis. Fabbri et al. berkomentar, seperti yang telah penulis meta-analisis intravena BCAA terapi ensefalopati hepatik (37), yang besar, multicenter, studi jangka panjang yang menggabungkan hasil klinis yang penting, yang diperlukan.

YANA SEPTIANI